What is your profession?

Menemukan pengguna Slackware di Indonesia semakin susah. Kalaupun ketemu lu lagi lu lagi. Terakhir bertemu beberapa teman yang cukup lama kenal di irc, sekarang beralih menggunakan Ubuntu sepenuhnya. Beberapa yang dulunya saya kenalkan dengan Slackware pun beralih menggunakan Ubuntu. Yang lebih parahnya, walaupun masih menggunakan slek, saya juga menggunakan BlankOn yang merupakan turunan dari Ubuntu.

Gnome sudah tidak disertakan lagi dalam Slackware. Donglot sors segaban berikut berabe trobelsuting masalah yang tidak gampang membuat devingan blankon di slek tidak menguntungkan, lebih baik menggunakan BlankOn murni.

Kadang, jika mentok di riset, mencari solusi lewat googling, harus berkali-kali skroling dan next page supaya nemu yang nggak apt-get. Build from scratch susah ditemukan karena digengbeng oleh panduan tersebut. Download paket dan pelajari mentok di kasus File Of The Distant Star – Hoshi no File. Dimana jika saya wget sekarang, kelarnya taon depan. Nanya ke komunitas? Kekekekekekeee.. Nokomeng ah.

Slekinin BlankOn? Wah, syarat utama yaitu support bahasa Indonesia K.O. di KDE. 0% terjemahan. Ditambah cara menerjemahkan KDE sangat tidak sesuai dengan koneksi Internet saya.

Ubuntu memang luar biasa. Kudos, Ubunteros! Kemudahan yang amat sangat, ditambah shipit gretong yang luar biasa itu. Memang, semakin banyak pengguna Linux sejak Ubuntu muncul. 😀

Lalu apa hubungannya tulisan ini dengan judul? Tidak ada. Saya cuman mau misuh secara nyeni saat ndak nemu apa yang saya cari dikarenakan digengbeng apt-get. Entah kungfu googling saya sudah tumpul kali ya, seperti smile mrgreen yang digengbeng dari tadi. Kalau mau disama-samain dengan My Profession juga ndak nyambung, karena.

“Blek!!! What’s your profession!!!”
“When I mbrojol, my beloved mother nunjuk my uncle’s angkot, and sez: ‘Darling, that is your destiny.’“