Dulu, saya tidak habis pikir dengan rencana pemerintah kota Mataram menanam pohon Sakura a.k.a Cherry Blossom (Prunus serrulata) di sepanjang jalan Udayana yang merupakan jalur akses utama ke bandara Selaparang. Betapa tidak, jangankan berbunga. Sampai sekarang saja saya tidak bisa melihat bedanya pohon itu dengan pagar kayu.
Kurangnya kandungan air ditambah suhu daerah Udayana yang nggak ada miripnya sama sekali sama jepang itu menjadikan pohon Sakura tidak lebih dari makanan Kambing.
Untuk menikmati keindahan tipe bunga gugur-gugur-tertiup-angin macam itu, ada yang lebih baik. Contohnya di jalan depan kantor saya, jalan Bhayangkara. Tidak perlu nuansa pink. Cukup kuning, dan tidak kalah Indah.
Saya dan Ukang menyebutnya Sakura kuning. Jika Sakura di jepang sono kelihatan indah pada musim semi, si Sakura kuning ini akan pamer bunga pada musim pancaroba. (Hujan nggak tentu, kering nggak tentu). Pertandanya biasanya jika suhu mulai agak bener setelah sebulanan dingin banget (alias musim “turun salju di Dompu” wakakakkaakka!). Di musim pancaroba ini, bintang tidak seterang biasanya dikarenakan cuaca berkabut. Musim yang kurang pas untuk menikmati kabut galaksi dengan mata telanjang.
Pada bulan-bulan ini, sang “Sakura” akan berbunga lebat untuk kemudian gugur tertiup angin dan memenuhi seluruh jalan di depan kantor kami yang kebetulan satu deret. Indah, dan yang pasti, Indonesiawi. π
Di bulan lain, dia akan menyamar sebagai just another tree.
Eh, sebenernya ada dua jenis “Sakura” yang dikenal di Dompu. Satunya Sakura kuning ini, satunya lagi “Sakura Dompu” yang berwarna pink juga, dan yang pasti, keduanya tahan banting di iklim super tropis. Sayangnya, yang kedua sulit ditemui di kota. Adanya di hutan, di pinggir gunung, sepanjang jalan menuju sumbawa besar. Jadi untuk yang satu itu, disimpan saja pembahasannya untuk lain kali.
Si Sakura kuning yang indah ini, mungkin anda kenal dengan nama Angsana, alias Sonokembang, dengan nama keren Pterocarpus indicus. Selain mantap buat nanganin limbah timah, kualitas kayunya sendiri merupakan salah satu yang terbaik. Selain itu, buat saya sendiri, ini adalah bahan bakar utama dalam proses bakar ikan depan kantor. π
—-
Bonus: Ibu-ibu pegawe kantor lagi “hanami”.
wah itu toh sakuranya … mantaf …
LikeLike
By: Arman Idris on October 19, 2010
at 5:14 am
Mesti jarang dipangkas “sakura”nya, bisa subur begitu tebarannya
LikeLike
By: Willy Permana on October 19, 2010
at 9:23 am
Mesti jarang dipangkas “sakura”nya, subur gitu tebaran bunganya
LikeLike
By: Willy Permana on October 19, 2010
at 9:26 am
heeeeee sakura to apa tuh tapi bagus juga lama2….kelihatannya asal jangan tae kuning aja………….wkwkwkwk
LikeLike
By: blackhole on October 19, 2010
at 11:48 am
wah, pohon sakura kuning itu namanya apa ya? keren juga kalau ditanam di rumah. (kalau sudah beli rumah) π
LikeLike
By: piko on October 19, 2010
at 1:15 pm
Pasti ini tulisan saya nggak dibaca, cuman komeng sambil lalu. >:]
LikeLike
By: Black_Claw on October 19, 2010
at 2:52 pm
saya pembaca yang baik kok. T.T
Sakura a.k.a Cherry Blossom (Prunus serrulata) > ini kan yang di jepang sana.
kalau yang kuning ini?
LikeLike
By: piko on October 21, 2010
at 5:07 pm
Ah, bullshit. Kamu bukan pembaca yang baik. Itu jelas kalau dibaca bakalan tau yang kuning itu namanya apa. >:]
LikeLike
By: Black_Claw on October 21, 2010
at 7:22 pm
biasanya pohon sakura yg lebat bawahnya ada mayat…… π
LikeLike
By: LPG meledug on October 21, 2010
at 3:55 pm
Dulu gosipnya seputaran perkantoran itu kuburan massal PKI….
LikeLike
By: Black_Claw on October 21, 2010
at 7:23 pm
ternyata benar, memang bukan pembaca yang baik. maaf. π¦
Angsana, alias Sonokembang, dengan nama keren Pterocarpus indicus.
LikeLike
By: piko on October 23, 2010
at 11:53 am
daun sonokembang yang gugur dengan kecepatan 5cm/detik, ah benar-benar menggambarkan kehidupan~
LikeLike
By: ordinareez on October 27, 2010
at 7:15 am
“ne, Takaki kun, isshouni, sonokembang…
Mieuru to i, ne…?”
bruummmm jrgum jrgumm…
*angkot lewat*
LikeLike
By: Black_Claw on October 27, 2010
at 11:36 am
part 1
Extract of The Sonokembang
*bahasa jepangnya apaan tuh??*
LikeLike
By: LPG meledug on October 28, 2010
at 2:47 am
Part 2: δΊ€ιε°δ½
LikeLike
By: ordinareez on November 4, 2010
at 4:57 pm
=)) =))
LikeLike
By: Black_Claw on November 8, 2010
at 4:53 am
jadi inget saat SD dulu, itu pohon bikin kami sering dipecut ma guru-guru gak ngerti keindahan,
LikeLike
By: jaz on October 28, 2010
at 1:55 pm
wahhh hebat… bisa menarik masa seperti ibu2 berhanami ria… betewe… dadakan jd paparazzi nii :p
LikeLike
By: genial on November 4, 2010
at 4:43 pm
foto paling atas itu keren bangat, suka sekali saya lihatnya.. sensei memang chekedau..
LikeLike
By: teguh on November 6, 2010
at 4:37 pm
heyyou cekedau~
LikeLike
By: Black_Claw on November 8, 2010
at 4:46 am
weh di dompu ada sakura juga ya? atau ini hanya tumbuhan gugur biasa? =))
*ngibrit*
LikeLike
By: itachi on November 10, 2010
at 9:27 am
tulisan itu untuk dibaca bukan untuk drepli.
LikeLike
By: Black_Claw on November 13, 2010
at 4:36 pm
kayaknya kalau dulu2, pas masih zaman saya muda-mudanya dan imut2…klo gak salah sempat berbunga… “sempat”
gak tau kalau sekarang…udah gak merhatiin lagi
ngemeng2…gimana kabar om?
LikeLike
By: gaous afrizal on November 14, 2010
at 7:14 am
baik oom… π
LikeLike
By: Black_Claw on November 14, 2010
at 6:19 pm
angsana gak kalah keren sama sakura π
Tapi om, kalo liat di gambar itu bener2 bagus,, baiklah *menemukan ide menata kota (emang gw siapa???)
LikeLike
By: teenz on December 1, 2010
at 7:41 am
fotografer ganteng itu ciri-cirinya kalau motret pakek poket mantep pisan.
LikeLike
By: Black_Claw on December 1, 2010
at 5:46 pm
Angsana itu yg bunganya kecil-kecil kayak serbuk sari, ya? Kalau memang benar, kayaknya saya tahu alasan kenapa gak digalakkan untuk ditanam. Sepertinya karena ada beberapa orang yg alergi sama bunga ini. Jadi kalau sudah gugur dan kemana-mana, makin banyak orang alergi-an yg kena. π
LikeLike
By: Mirna on January 5, 2011
at 9:56 pm
Kalau alasannya itu, sakura juga demikian.
LikeLike
By: Black_Claw on January 6, 2011
at 1:37 am