Hujan di malam minggu…
Aku tak datang padamu.
Bukan aku tak mau, sayang…
Hujan, di malam minggu…
Itulah sepenggal lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh segerombolan penyanyi MSC Group. Iis Dahlia, Evi Tamala, Yusnia, Mega Mustika, Imam S.Arifin, Johny Iskandar, Ona Sutra, dan beberapa yang saya tidak ingat. Entah kenapa saya jadi iseng nulis ini. Mungkin keracunan nostalgila muter lagu ini semalaman sambil ngebatuin diri depan laptop nyari jalan masuk http://www.pn-ra.. Ah sudahlah…
Lagu yang digarap sama Wildan Nasution ini indah. Suwer. Asik secara melodi, mengena secara syair, dan khas lagu awal 90an. Liriknya apa adanya. Tidak ada kiasan, tidak ada kata-kata yang berlebihan, dan tidak lupa, beberapa bagian kuat dari lagu ini bersajak AB-AB.
Tanjung katung airnya biru,
Pantai cermin indah lautnya…
Terkatung-katung, men unggu-nunggu,
Aku bercermin, untuk siapa?
Cerita yang sederhana. Seorang (oke, di video klipnya sekampung 😛 ) yang dikecawakan karena seseorang yang ditunggunya tidak kunjung tiba. Kenapa? Katanya karna hujan! Klasik, ngeles, dan pastinya anda sering mengalaminya. Intinya, lagu ini mengatakan, “Kamu niat nggak sih?”.
Dan jika bicara tentang kepentingan sebuah niat, ITU GUE BANGET U NO LAAA…
Itulah hebatnya Wildan Nasution, dengan tema yang sesederhana itu, dia bisa mengemasnya menjadi sebuah karya seni yang indah. Begitu legendarisnya, hingga acara KDIpun tidak akan afdol jika tidak mengaransemen ulang lagu ini di final.
Mudah untuk mengetahui sebuah lagu itu betul-betul kuat atau tidak. Jika dia kuat, dia tidak perlu video klip yang neko-neko. Hujan di malam minggu sendiri adalah video klip paling wagu yang pernah saya lihat, bahkan dulu. Shootingnya cuma di padang rumput, hujan buatannya wagu, kontras dengan langitnya yang cerah, dan itu penyanyinya cuma jalan kiri kanan maju kedepan pantang mundur, dan tertawa-tawa.
Lebih seperti pamer penyanyi ketimbang menceritakan lagu.
Tapi give no shitlaa. Hujan di malam minggu mampu memberikan nuansa khas lagu Ona Sutra (minus olah raga – jika anda paham maksud saya…), dimana gaya rock sering disisipkan secara mendadak dan disambung dengan nuansa dangdut yang khas. Anda bisa menemukan ini di melodi awal, tengah, dan ending lagu. Bahkan jika anda memutar yang versi aransemen KDI nuansa ini akan lebih terasa. Komposisi tubrukan yang sempurna, kalau di manga, “The Day Before Midori no Hibi” namanya Impact. Feel like death metal, and then… Tarrrikkk maaaannnggg~
Nada suling bambu yang pasti selalu ada di setiap lagu dangdut disini masih yang versi sahut-sahutan dengan instrumen lain. Klasik. Justru tabrakannya dengan suara gitar listriknya yang bikin kerasa banget. 😀
Tidak lupa Legato aliran Italia yang khas dari lagu-lagu dangdut lama. Oh? Anda tidak tahu Legato? legato berarti menyanyikan gabungan beberapa not yang berurutan dalam satu waktu.
Anda masih tidak tahu yang mana? Coba dengarkan bagian: “Buu..uuu~uukaaan, aku tak mau, sayang.”
Nah, bagian yang “Buu..uuu~uukaaan”-nya itulah Legato. Khas, dan indah. Dangdut klasik memang rajanya Legato.
Entah kenapa saya sulit menemukan Legato yang REAL di dangdut-dangdut yang baru. Apalagi koplo. Damn.
Satu-satunya lagu yang tergolong agak baru dan enak legatonya yang pernah saya dengar hanya lagunya Mbak Ikke Nurjanah, Terlena. Apalagi endingnya itu, ah mantap… Eh bentar, kita kan lagi ngomongin hujan di malam minggu jrit!
Btw, sangat mudah anda mendeteksi legatonya kena di hati pendengar atau tidak. Jika anda melihat orang atau segerombolan orang yang mendengarkan lagu dangdut, pasang mata pasang telinga.
Jika dari lagu terdengar legato, misalnya: “Buu..uuu~uukaaan,”
Kemudian ditimpali oleh pendengarnya:
Umum: “Assseeeeeekkkk!” “Yiiiihhaaaaaa!” “Serrr Serrr~”
Betawi: “Aje gileeee!”
Medan: “Mattttaaapppp laeeee!”
Pantura: “Tarrrik maaaang!”
Ampenan: “Yassssalaaaaam…~”
Dompu: “Leeellloo serati bandaaa!”
Ranggo: “Serrrbungaaa!”
Nah, itu tandanya legatonya sukses.
satu…… 😀
LikeLike
By: jaz on December 19, 2010
at 2:15 pm
Hujan di malam minggu menyebabkan …enggak jadi Cangkruk di Pos Ronda..he he Salam Kenal
LikeLike
By: salesman jogja on December 19, 2010
at 11:36 pm
legato..
umm apalagi saya 😀
seeeerr bunga..
LikeLike
By: teguh on December 20, 2010
at 10:51 am
Serrrrbungaaaaa~! 😀
LikeLike
By: Black_Claw on December 20, 2010
at 7:31 pm
indonesia! 😀
LikeLike
By: piko on December 21, 2010
at 4:08 pm
saya menyimak
LikeLike
By: okky on December 23, 2010
at 10:25 am
*bakarin dupa sembelehin kurban*
LikeLike
By: Black_Claw on December 24, 2010
at 5:59 pm
Busyet dibahasnya komplet (pake telor bebek ) …
Mulai dari sejarah, kronologis, psikologis, tangga lagu, struktur lagu. … 😆 demen banget rupanya bank blek sama lagu ini.
Kira2 lagu “belah duren” jupe akan dijabarkan seperti ini tidak?*kabur …*
LikeLike
By: gadgetboi on December 25, 2010
at 3:16 pm
belah duren sux.
LikeLike
By: Black_Claw on December 26, 2010
at 1:21 pm
Yah kelupaan ….
…….
Ampenan: Yaaaa Salammmmmmmm!!!
LikeLike
By: amrinz on December 26, 2010
at 12:26 am
Ohiya bener. Tertambahkan. 😀
LikeLike
By: Black_Claw on December 26, 2010
at 1:24 pm
Ya salaaaaaaaaam!
LikeLike
By: amrinz on December 26, 2010
at 12:29 am
dangdut is de musik op mai kantri…. mai kantri…. oh mai kantriiii……
uh yeah……
LikeLike
By: LPG meledug on December 29, 2010
at 4:23 pm
yyyy
LikeLike
By: kenzo on February 1, 2011
at 12:52 pm
pas liat –> seerbungaaa….
ketawa ngakak….
postingnya lucu d paan… double tumbs dehh.. 😀
LikeLike
By: whomayrah on February 18, 2011
at 3:32 am
serr serr
LikeLike
By: Black_Claw on February 18, 2011
at 4:02 am
Gan. Klo lgu yg lirikny ada “…..ASAL JANGAN TERLALU MELEKAT KARNA ITU SEMUA MELANGGAR ADAT….” ENAK MEMANG ENAK, ENAK BILA DISAYANG.. SAYANG YA DISAYANG ASAL JGN KELEWATAN….”
pada tau g lirik diatas lagu judulny apa? Terimaa kasih
LikeLike
By: nani on June 17, 2015
at 3:45 am
Walah, ga tau, baru pertama kali denger malah…
LikeLike
By: Black_Claw on June 20, 2015
at 12:58 pm
You commit an error. Let’s discuss. Write to me in PM, we will communicate.
LikeLike
By: antonkt7mol on November 21, 2021
at 10:44 pm