Posted by: Black_Claw | April 20, 2015

D.U.C.K, F.Y.I. N.O. S.H.I.F.T. *

Jika kamu menanyakan ke saya tentang siapa karakter favorit saya sepanjang masa, saya akan menjawab singkat.

“Paman Gober.”

Kamu yang selama ini melihat saya sebagai orang yang cenderung baca manga atau nonton anime, jelas akan memandang saya dengan muka heran. Kesukaan saya akan Paman Gober, bukan tanpa alasan. Bagi saya, Paman Gober sangat menarik, baik secara ceritanya, maupun kenyataan dibalik penciptaannya.

Kamu tentu tahu siapa yang menciptakan Donal Bebek, Desi, dan tiga ponakan kembar Donal, Kwak, Kwik, dan Kwek? Betul, Walter Elias Disney, yang lebih dikenal dengan nama Walt Disney.

Bagaimana dengan Paman Gober, Lang Ling Lung, Mimi Hitam, Gerombolan Siberat, dan karakter-karakter yang lain yang sering muncul dalam cerita yang berlatar belakang kota Bebek ini? Bukan, bukan Walt Disney yang menciptakan mereka. Yang menciptakan mereka adalah Carl Barks.

carl-barks

Tanpa Carl Barks, Donal Bebek yang kamu kenal saat ini tidak akan memiliki latar belakang, tidak akan memiliki karakter. Pastinya, Donal hanya akan menjadi karakter seperti Tom atau Jerry di Tom And Jerry. Karakter slapstick. Carl Barks adalah orang yang memberikan Donal jati diri. Siapa dia, siapa keluarganya, bagaimana dia hidup, dan semacamnya. Membuat karakter Donal Bebek memiliki ketetapan, hingga bisa berkesan.

Jadi, kalau ada cerita tentang Donal Bebek, kamu bisa membaginya jadi dua. Yang buatan Carl Barks yang sering dibilang asli, sama yang nggak. Bisa dibilang, karangan Carl Barks ini canon lah istilahnya. Alur yang resmi itu buatannya Carl Barks.

Tapi, kamu akan sulit menemukan itu jika kamu mengikuti serialnya di Indonesia.

Begini. Serial-serial Carl Barks, adalah terbitan Amerika. Banyak buah goresan Carl Barks yang diterbitkan di sini, tapi sayangnya, lewat Eropa. Belanda, lebih tepatnya. Bukan langsung dari Amerika. Kamu tahu, yang ngegambar cerita tentang Donal Bebek bukan Carl Barks saja. Banyak yang lain, di seluruh dunia, walaupun diterbitkan atas nama Disney. Mulai paham? Betul, akibatnya, karya Carl Barks ini nyampur sama karya komikus lain dari Eropa. Jadi, nggak gampang ngeliat ada canon-nya.

Akibatnya itu apa? Kamu akan kesulitan memahami hubungan keluarga antar karakternya, bahkan dari nama.

Contohnya gini. Siapa nama panjang Donal di Indonesia? Donal Bebek. Lalu nama panjang pamannya Donal yang kaya itu?

Gober Bebek.

Permasalahannya di sini, paman Gober ini jadi pamannya Donal karena ibunya Donal bersaudara dengan dia. Dengan kata lain, paman Gober adalah paman dari pihak ibu. Sekarang lihat nama keluarganya, nama marga mereka. Bebek.

Kok sama? Donal Bebek, Gober Bebek? Nah, inilah kesalahan dari proses translasi yang nggak bener. Lain, jika kamu membacanya yang versi Amerikanya. Siapa nama panjang Donal Bebek versi Amerika? Donald Fauntleroy Duck. Lalu nama panjang pamannya Donal yang kaya itu?

Scrooge McDuck.

Lihat, nama keluarga mereka beda. Detail-detail kecil seperti inilah yang membuat karya Carl Barks lebih berkarakter, lebih punya alur, lebih punya ketetapan, lebih mudah diikuti. Tidak heran jadi canon. Nah, mereka yang penggemar setia karya-karya Carl Barks ini, nyebut dirinya Barksian.

Dan Barksian manapun, pasti tahu kalau Gover Bebek itu, saingannya paman Gober itu, nama aslinya Flintheart Glomgold. Roker Bebek? John D. Rockerduck. Lihat? Tidak semua yang bebek itu, err… Bebek. Dengan hanya menciptakan satu karakter, Paman Gober, Scrooge McDuck, otomatis semesta dunia Donal Bebek langsung berkembang. Kenapa? Karena saat Donal memiliki paman yang diciptakan Carl Barks, karakter-karakter lain yang berhubungan dengan pamannya itu masuk ke semesta Donal Bebek ciptaan Walt Disney.

Mimi Hitam? Magica De Spell. Lang Ling Lung? Gyro Gearloose. Didi Bebek? Fethry Duck. Untung Angsa? Gladstone Gander. Gerombolan Siberat? Beagle Boys. Nona Ketik sekretarisnya paman Gober itu? Emily Quackfaster. Nama mereka, bukanlah hanya sekedar nama.

Walt Disney menciptakan Donal Bebek, tapi Carl Barks adalah orang yang menciptakan kota Bebek. Dan Carl Barks, pencipta Duckburg, nama asli kota Bebek ini, bahkan punya catatan lengkap hubungan antar tokoh di karya-karyanya supaya dia nggak salah pas bikin komik. Seperti yang sudah saya bilang, ada ketetapan dalam ceritanya.

Sebuah ketetapan, yang bahkan membuat Jack L. Chalker bisa menulis dua ribu kopi buku berjudul An Informal Biography Of Scrooge McDuck. Ya. Satu-satunya orang yang berpengaruh di dunia Disney selain Walt Disney sendiri, adalah sang pencipta paman Gober, Scrooge McDuck. Carl Barks, yang biasa dipanggil uncle Carl oleh para Barksian.

Pengaruh ini, bukan sekedar dibikin-bikin. Tahukah kamu tentang tiga ikon Disney?

The Duck, The Mouse, and The Tycoon

The Mouse, The Duck, and The Tycoon. Dan The Tycoon, bukan karakter ciptaan Walt Disney.

Kamu masih merasa kalau Carl Barks nggak benar-benar hebat? Baik kalau begitu. Bagaimana kalau saya bilang kalau yang bisa membuat kamu menikmati kartun Jepang moderen dari kasta Neon Genesis Evangelion, kemudian Toradora, sampai Sword Art Online, adalah Carl Barks dengan Paman Gobernya? Tidak, saya tidak membual. Saya serius.

Ini semua, bisa terjadi karena pasca Perang Dunia Ke II, Jepang yang kalah total dari Sekutu, hiburannya adalah bacaan dari Amerika. Termasuk komik-komik Disney. Salah satu orang Jepang yang bacaannya komik Disney waktu itu adalah Osamu Tezuka.

Osamu Tezuka

Kamu tahu Osamu Tezuka? Yoa, The God Of Manga. Bapak Manga Jepang. Seseorang yang membuat manga Jepang bisa seperti sekarang gaya gambarnya, hingga jadi Anime. Karya paling terkenal Osamu Tezuka adalah Tetsuwan Atom. Kamu mungkin lebih mengenalnya sebagai Astro Boy.

Osamu Tezukalah yang membuat gaya gambar manga, yang kelak menjadi anime, benar-benar memiliki ciri khas. Ciri khasnya adalah mata dan mulut yang lebih ekspresif dibandingkan dengan gambar komik Amerika. Kamu bisa menemukan gaya yang sama, yang matanya besar dan berekspresi, yang mulutnya juga sama ekspresifnya, dalam karya-karya Carl Barks. Ini bukan kebetulan atau cocokologi, karena Osamu Tezuka adalah fans berat Paman Gober. Osamu Tezuka sendiri mengakui itu.

Dan kamu, bisa melihat kartu ucapan selamat yang dikirmkan Osamu Tezuka pada Carl Barks…

Kartu Osamu Tezuka untuk Carl Barks.

Atau melihat Donal Bebek jadi bintang tamu di salah satu komik karangannya Osamu Tezuka yang berjudul Hikari.

Donal Bebek dalam komik Hikari.

Dengan kata lain, setiap kali kamu liat yang ginian…

Ingatlah selalu kalau nenek moyangnya yang ini.

Dan jika tidak ada penggemar-penggemar seperti Osamu Tezuka, tidak ada yang akan pernah tahu siapa itu Carl Barks. Kenapa? Begini. Semua artis komik Disney itu dirahasiakan dari publik. Mereka semua bekerja, dan karya-karyanya diterbitkan langsung dibawah panji By Walt Disney. Dengan kata lain, yang ngegambar keluarga Bebek itu ada banyak.

Tapi, kualitas tidak bisa disembunyikan. Gaya gambar dan penceritaan Carl Barks memiliki kesan yang berbeda dari artis komik Disney yang lain. Para fans, para penggemarlah yang benar-benar ‘menemukan’ Carl Barks, kemudian memberitahukan hal tersebut ke Dunia. Hubungan antara artis dan penggemar dalam kasus Carl Barks begitu dekat, begitu berpengaruh satu sama lain.

Tapi, bagi saya, orang yang benar-benar menghidupkan nyawa semesta Donal Bebek, membuat kota Bebek menjadi begitu nyata, adalah Keno Don Hugo Rosa.

Keno Don Hugo Rosa.

Kamu tentu sudah tahu kalau cerita-cerita di Donal Bebek itu bukan seri. Istilahnya, satu cerita, terus abis. Begitu terus. Nggak ada cerita bersambung macam manga Jepang yang dibikin jadi tankoubon alias volume dan semacamnya. Ya kan? Nah, menurut saya, Don Rosa, adalah orang yang bisa menggambar satu cerita komik yang langsung tamat itu dengan hasil yang lebih banyak bercerita dibanding satu tankoubon. Eh, saya serius. Saya sampai bisa nangis terharu membacanya.

Dan meski cerita-ceritanya langsung tamat, kalau kamu baca, kamu akan bisa ngeliat bahwa sebenarnya cerita-cerita itu nyambung. Tamat, tapi nyambung. Kedengarannya aneh, ya? Oh belum, kalau dibandingkan dengan fakta bahwa semua komiknya Don Rosa itu nyambung sama bikinannya Carl Barks.

Yoa. Keno Don Rosa adalah seorang Barksian.

Ah, sepertinya saya lupa cerita bahwa Carl Barks menggambar semesta Kota Bebek yang kita kenal sekarang itu tahun 1950-an. Itulah mengapa jika kamu membaca majalah Donal Bebek yang terbit di Indonesia tahun 90-an, kamu akan sering merasa aneh jika melihat komik yang digambar oleh Carl Barks. Mobilnya nggak kayak mobil tahun 90-an, gaya busananya, dan semacamnya. Nah, kalau kamu baca komiknya Don Rosa, semuanya yang digambar dari tahun 1986 sampai karya terakhirnya tahun 2006, settingannya tetap sesuai dengan settingan Carl Barks yang tahun 1950-an. Komputer yang segede kamar, nggak ada hape, nggak ada internet, dan semacamnya. Tidak lain, karena Don Rosa menghabiskan masa kecilnya dengan membaca komik Donal Bebek karangan Carl Barks. Sama seperti Osamu Tezuka.

Kamu bisa bilang, Don Rosa adalah otakunya Carl Barks. Jadi, semua karyanya Don Rosa bisa dibilang adalah doujinshi. Nah, karena Don Rosa menjadi komikusnya Disney, satu-satunya doujin yang dirilis resmi sama Disney itu adalah karangannya Don Rosa. Fanmade, yang jadi resmi, hingga jadi canon. Kurang keren apa, itu?

Sebagai contoh, karya Carl Barks yang berjudul The Fabulous Philosopher’s Stone, bersambung di karyanya Don Rosa yang berjudul The Crown Of The Crusader Kings.

Dan karya Don Rosa yang paling terkenal, seri-seri The Life And Times Of Scrooge McDuck, kisah hidup Paman Gober, dibangun dengan cara seperti ini. Kisah karangan Don Rosa ini bahkan diakhiri dengan sebuah episode yang kejadiannya tepat setelah The Christmas On Bear Mountain karangan Carl Barks, komik pertama yang memunculkan karakter Paman Gober.

Cobalah baca salah satu komik karangan Don Rosa. Kamu akan menemukan, bahwa ada dua cabang cara bercerita dengan gambar yang berdasarkan pada karya Carl Barks.

Satu cabangnya Osamu Tezuka, dan satu cabangnya Don Rosa.

Jadi, kamu akan melihat bahwa karyanya Don Rosa ini beda total dengan komik Amerika. Cenderung mirip manga, tapi tiap panelnya jauh lebih detail, bahkan kadang-kadang memiliki cerita sendiri. Setiap panel di karya-karya Don Rosa seolah diciptakan untuk khusus digambar sebagai lukisan. Ini membuatmu bisa tetap menikmati walau komik tersebut dibaca berulang-ulang.

King of the Klondike atau The Argonaut of White Agony Creek, 19 Juli 1993.

King of the Klondike atau The Argonaut of White Agony Creek, 19 Juli 1993.

The Last of the Clan McDuck, April 1994.

The Last of the Clan McDuck, April 1994.

Ini semua mungkin dikarenakan Don Rosa aslinya bukanlah seorang komikus melainkan juru gambar bangunan. Arsitek. Detail sangat penting bagi dia. Siapkanlah bahan-bahan berupa pemahaman ilmu alam, otaku, dan jago gambar. Voila~! Kamu telah menciptakan komikus langka!

Dan detail ini, bukan sekedar gambar. Cerita juga. Don Rosa tetap berpatokan kepada Carl Barks, hingga pada poin bahwa meski karya-karya Don Rosa digambar dari tahun 1980-an hingga pertengahan 2000-an, settingan ceritanya tetaplah tahun 1950-an, sama seperti saat Carl Barks pertama kali menggambar keluarga Bebek.

Lebih dari itu, kekhasan dan keindahan karya-karya Don Rosa terletak pada satu hal yang penting. Pada karya-karyanya, Don Rosa menambahkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh karya-karya Carl Barks. Keakuratannya pada sejarah dunia. Kamu ingin tahu nasib The Ancient Library Of Alexandria? Bacalah karya Don Rosa yang berjudul The Guardian of The Lost Library. Kamu ingin tahu tentang nasib harta Knights Templar? Bacalah karya Don Rosa yang berjudul A Letter From Home. Kamu ingin tahu siapa yang sebenarnya menemukan benua Amerika? Bacalah karya Don Rosa yang berjudul The Lost Chart of Columbus.

Tapi tunggu. Saya tahu yang pas banget buat kamu. Kamu tinggal di Indonesia? Bacalah karya Don Rosa yang berjudul The Cowboy Captain of Cutty Sark. Kamu bisa menemukan suasana Batavia zaman V.O.C. dan letusan Krakatau yang terkenal di komik itu.

The Cowboy Captain Of The Cutty Sark, 11 Desember 1998.

The Cowboy Captain Of The Cutty Sark, 11 Desember 1998.

Kuat secara gambar dan cerita, romantis, tetapi tetap segar dan cerdas humornya. Itulah karya-karya Don Rosa. Serius, humor cerdas. Humor yang mengedepankan permainan kata dan plot. Jadi, buang semua pemikiranmu bahwa humor-humor Donal Bebek dan keluarganya hanyalah slapstick. Jangan lupa, kontrak untuk komik Disney itu untuk segala usia. Itu berarti, Don Rosa bisa membuat sebuah karya yang seru, lucu, keren dan mendidik, tanpa perlu menggunakan kata kotor, daya tarik seksual, pertumpahan darah, dan kekerasan-kekerasan semacamnya. Bacalah dan buktikan sendiri.

Hassan Ben Fhedyet -> Hasn't been feed yet -> Belum dikasih makan.

Hassan Ben Fhedyet -> Hasn’t been feed yet -> Belum dikasih makan.

Crackpot. Bahasa slang untuk menyebut ketololan.

Crackpot. Bahasa slang untuk menyebut ketololan.

Tip. Duit hadiah, atau saran singkat.

Tip. Duit hadiah, atau saran singkat.

Terakhir, di karya-karya Don Rosa, kamu akan menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang mungkin muncul di benakmu tentang segala hal yang berhubungan dengan keluarga Bebek dijelaskan dengan sangat manis, indah, dan berkarakter. Bagaimana rupa orang tua Donal Bebek? Seperti bagaimana Kwak, Kwik, Kwek memandang pamannya, Donal Bebek? Siapa sebenarnya Nenek Bebek? Kenapa Untung Angsa bisa selalu beruntung? Apakah benar Paman Gober itu pelit, kikir, licik dan nggak sayang keluarga? Benarkah keping keberuntungan itu sesuai namanya? Kenapa Paman Gober bisa kaya tapi masa kecilnya miskin padahal dia bangsawan? Kenapa dia memiliki gudang uang?

Atau…

Apa milik Paman Gober yang paling berharga? Uangnya? Emasnya? Kastil peninggalan nenek moyangnya di Skotlandia?

Kamu bisa menemukan jawaban-jawaban semacam itu, dan benar-benar masuk akal, di karya-karya Don Rosa. Kamu benar-benar bisa merasakan emosi karakter-karakternya secara jelas, sejelas menonton film di TV. Saya tidak melebih-lebihkan saat saya bilang saya pernah nangis baca komik karyanya Don Rosa tadi. Serius, saya benar-benar nangis terharu saat baca Last Sled To Dawson, The New Laird Of Castle Mcduck, The Billionaire of Dismal Downs, The Dream Of A Life Time, dan A Letter From Home.

Oleh Don Rosa, komik tentang bebek bisa jadi benar-benar emosional. Caranya? Dengan membuat bebek-bebek ini lebih terlihat nyata, sehingga pembaca bisa seolah yakin bahwa mereka hidup dengan bebek-bebek itu. Lewat legenda dan penggunaan sejarah dunia, lewat humor yang nggak kartunis, lewat hubungan kekeluargaan antar tokohnya, dan satu hal yang paling penting. Ketetapan waktu.

Tidak seperti komik Amerika macam Superman atau Spiderman dan komik-komik superhero lainnya, karakter-karakter bebek dalam karya Rosa terikat oleh waktu. Superman, misalnya. Dari dulu diciptakan zaman perang dunia sampai sekarang, umurnya tetap segitu-gitu aja. Seharusnya ini diimbangi dengan setting waktu dan tempat yang tetap, bukan? Tapi tidak. Di film Superman yang terakhir, itu jelas settingannya bukan zaman dulu lagi.

Ini tidak terjadi di semesta ciptaan Carl Barks yang dikembangkan Don Rosa. Settingannya yang tetap tahun 1950-an, membuat gambar seperti ini bisa ada tahun 1990-an.

Ya. Ini membuat pembaca bisa merasakan ilusi bahwa bebek-bebek ini benar-benar nyata, benar-benar ada, benar-benar pernah hadir di sekitar pembacanya, tanpa harus digambarkan sebagai manusia. Mereka lebih bisa dirasa keberadaannya, karena mereka tidak memiliki hidup yang abadi. Bebek-bebek ini menjadi lebih manusiawi. Lebih beliveable.

Jadi, kembali ke pembicaraan sebelumnya yang tadi kepotong. Ngomong-ngomong, apa milik Paman Gober yang paling berharga tadi?

Bukan. 😉

Karena the master of the Mississippi, the buckaroo of the badlands, the vigilante of Pizen Bluff, the raider of the copper hill, the new laird of castle Mcduck, the terror of the Transvaal, the dreamtime duck of the never-never, the cowboy captain of the Cutty Sark, the king of the Klondike, the billionaire of Dismal Downs, dan the empire-builder from Calisota, mungkin sebenarnya berbeda dari yang kamu kenal selama ini. Dialah the tycoon’s tycoon, Scrooge McDuck. Karakter ciptaan Carl Barks yang kemudian dikembangkan oleh Keno Don Hugo Rosa.

Dialah Paman Gober, keturunan terakhir klan McDuck. Sang bebek terkaya di dunia.

*) Dedicated to Uncle Carl and Keno, From Your Intercontinental Number One Super Hardcore Indonesian Fan These-days


Responses

  1. Ternyata paman gober emang sekeren itu…

    Like

  2. Kalau lihat gambarnya, berarti saya belum pernah lihat yang karya Don Rosa

    Bukan liputan asal cuap kayaknya—cerdas, lugas, asyik, wow! (Black Claw :D)

    Like

    • Cari dan bacalah kalau begitu. 🙂

      Like

  3. islah diri

    Like

  4. aaaa keren banget. saya punya nya a life and time scoorage mcduck. pas keluar tuh buku langsung beli dan ngga nyesel beli nya. baca nya bikin merinding, terharu, ngakak. pokoknya keren abis.

    btw kak, beli/baca karya don rosa lain nya dimana ya?

    Like

    • Hai. 🙂

      Ngumpulin sebiji-sebiji karya fisiknya sulit banget, kecuali kamu tinggal di Amerika. Kalau mau, coba pake torrent deh. 😀

      Ini torrentnya.https://kat.cr/don-rosa-complete-comic-collection-t1122372.html

      Like

      • makasih banyak kak 🙂 btw, tulisan kakak keren bikin saya nge fans lagi sama paman gober hehe

        Like

      • Sama-sama. 🙂

        Jangan lupa baca The Chart of Columbus dan The Guardian of Lost Library. Itu keren banget. 😉

        Oh, dan kalau donlotannya kelar, cari juga di torrent tracker itu karya-karyanya engkong Carl Barks. Layak baca juga loh. 😀

        Like

  5. bagus sekali artikelnya mas. saya juga suka baca manga dan nonton anime tapi idola saya tetap paman gober. dulu waktu kecil saya sering dibelikan ayah saya komik donald bebek baik yang dwimingguan maupun edisi spesial. saya baru sadar ternyata edisi edisi spesial yang biasanya tebal adalah buah karya dari carl baks atau don rosa. saya juga merasa setiap edisinya tebal cerita agak beda dan lebih bagus dan kompleks dari segi cerita. hal itu saya sadari ketika pada tahun 2013 lalu terbit kisah hidup paman gober karya don rosa. wow ternyata ini toh penulis kisah-kisah paman gober yang panjang2. di komik tersebut juga disinggung tentang don rosa yang sangat mengagumi carl barks, karna itu semua komik yang dibuat don rosa sesuai dengan apa yang pernah disampaikan carl barks. setahun setelah terbit kisah hidup paman gober kemudian terbit komik terbaik disney karya carl barks tanpa pikir lama saya langsung pingin beli, haha. sesuai yang mas sampaikan carl barks memang luar biasa. carl barks memang pantas disebut sebagai bapak komik modern. saya juga tambahan info ternyata osamu tezuka adalah barksian. luar biasa sekali. nice infonya mas

    Like


Leave a comment

Categories