Posted by: Black_Claw | October 13, 2023

LOUCA 2023 Serizawa Go Open Source

Garis besar dari acara ini adalah saya semobil dengan Serrriizawwwaaah.

Baik, saya akan menceritakan tentang Libre Office Ubuntu Conference Asia 2023. Peduli amat sama materi segala macam dari konferensi internasional di Surakarta ini.

Di acara ini, Serrriiizzaaawwwaaah membawakan tema berjudul Misconception About the Security of Open Source blablabla apaaa gitulah, saya lupa. Pokoknya dalam bahasa Indonesia, artinya Apa yang saya lakukan setelah dibokbok sama Genjeeeeh.

Demikian pengalaman ini saya tulis. Ini beneran loh, ga pake edit-editan. Sip.

Posted by: Black_Claw | October 28, 2022

Munafik

Adik saya merekomendasikan untuk nonton film Munafik. Saya tonton deh.

Wow, film ini bagus sekali. Ceritanya top. Jump scare ga ngaruh, karena mungkin saya keseringan nonton jump scare. Tapi, walau jump scarenya dihilangkan pun, saya akan menikmati sangat film ini. Ceritanya bagus.

Di film ini, jadi ustadz, kyai, atau pemuka agama apapun itu, ga ngaruh sama setannya. Sama kayak di Pengabdi Setan. You definitelly still can bleed even if you being one of those holy man. Munafik, menceritakannya lebih mantap lagi.

Kamu merapal ayatpun, setannya nggak langsung mati kebakar. Ayat, doa, ga ngaruh selama hatimu mencla-mencle. Walau kamu rajin sholat sekalipun.

Kemudian, saya berteriak kegirangan saat setannya ngomong pake bahasa Arab.

Yoa, bahasa yang sama dengan ayat yang kamu baca.

Ayat dan bahasa kitab suci, bukanlah sesuatu yang membuat hantu, setan, demit, pocong, genderuwo, mati kepanggang gaje. Bukanlah sesuatu yang otomatis membuat setan lari. Kamu percaya ayat itu punya kekuatan untuk mengusir setan? Apa bedanya kamu dengan percaya sama azimat dukun yang kamu caci maki itu?

Munafik.

Itulah mengapa mulut manusia yang mengucap ayat, berbalutkan arab, bukan jaminan kesucian.

Karena setan itu dari golongan jin dan manusia.

“Yak ayo, ayat apa yang kita jual hari ini?”

Posted by: Black_Claw | October 27, 2022

Dzolim

Jadi di dekat sini ada masjid. Tiap hari selalu ada pengajian. Subuh ada, sore ada. Ceramah dari toa masjid itu pasti saya dengar setiap hari.

Sore ini, saat saya membersihkan fasum di sebelah masjidnya, yang dibahas adalah kedzoliman.

“Salah satu contoh kedzoliman itu yang deket-deket aja, bu. Yang simple, tapi tidak kita sadari. Misalnya dzolim sama tetangga. Contohnya apa coba ibu-ibu?” Tanya penceramah di masjid, yang sedetik kemudian langsung dijawabnya lagi.

“Contohnya misalnya tetangga kita mau istirahat, ya. Atau punya anak bayi. Terus, kita nyetel musik keras-keras sampai kedengaran tetangga. Itu namanya berlaku apa? Ya, dzolim ya ibu-ibu. Dzolim sama tetangga.”

Saya kembali mengumpulkan sampah plastik yang entah datang dari mana di fasum itu.

Posted by: Black_Claw | September 7, 2022

FMCOPD – Faktor Muka Coba Operasi Plastik Dulu

Jadi di rest area saya kan nongkrong sama driver-driver travel agent gitu. Bertanyalah salah seorang dari mereka ke saya, asal saya dari mana.

“NTB, pak.” Jawab saya.

“Tapi kok ga keliatan ya, dari mukanya, dari bicaranya. Aslinya emang mana?” Salah satu driver menegaskan pertanyaan.

Saya sudah sering ditanya kayak gini, biasanya pembicaraan semakin panjang. Gimana biar gampang, ya? Oh iya, saya coba ah!

“Saya orang Arab pak.” Jawab saya lagi, kali ini biar serius, saya tatap mata bapaknya dalam-dalam.

“Ooooh, ya… Ya…” Si bapak tersenyum puas. Saya juga ikutan senyum puas. Ini rupanya jawaban yang bisa saya pake.

“Tapi kok mukanya nggak kelihatan Islami ya?” Tanya si bapak lagi.

Older Posts »

Categories