Posted by: Black_Claw | March 27, 2011

Begobet

Beberapa bulan yang lalu, saya lupa tepatnya, Jim mengirim surel tentang Begobet ini di milis id-gmail. Saya lupa judul tretnya. Seingat saya dia memang mencita-citakan hal tersebut sejak lama. Sebuah bot, program yang bekerja otomatis, tetapi kali ini, lebih hidup. Tidak sekedar tanya dan jawab tetapi mampu memberikan ilusi interaksi terhadap lawan bicaranya. Jim ngurusin AInya, Wesly integrasinya ke twitter, dan Juragan Pinky yang ngurus server.
Menarik, tapi saya tidak menggunakan twitter. Beberapa tahun yang lalu saat Enda gegap gempita tentang media mikroblogging bernama twitter, saya memang sempat mendaftar, kemudian saya lupakan, karena tidak terlalu tertarik, secara IRC FTW.

Maka itu saya memutuskan hanya melihat-lihat, mengamati si Begobet ini.
Pada awal mulanya, memang sudah terlihat hidup. Ia mampu menjawab dengan kesan yang tidak kaku, walaupun cukup banyak jawaban yang rada nggak nyambung. Begobet bisa melakukannya dengan belajar. Belajar dari sebuah sumber yang berisi segudang percakapan.
Mudahnya mungkin, jika anda berkata “Hai bet, siapa sih elu?”
Maka Begobet akan mencari di sumber yang didefinisikan oleh pembuatnya, jawaban apa yang cocok untuk pertanyaan tersebut, berdasarkan kata kunci yang terdapat pada kalimat tersebut.

Cukup, ketimbang saya yang ngetik masalah ini, baca-baca saja di http://begobet.tumblr.com.

Memperhatikan Begobet dan perilaku teman-temannya di twitter sangat menarik. Beberapa abigail bahkan memproklamirkan diri sebagai pacar Begobet, sehingga menyebabkan “pacar” pertama Begobet cemburu. :mrgreen: Belum termasuk belasan ibu-ibu seniman yang ngobrolin Begobet di jogja, sampai suaminya cemburu.

Fenomena yang unik, dimana karena keasikan ngobrol dengan Begobet, ada yang dicemburui pasangannya segala. Bahkan saat Roni iseng nyeletuk tentang kopdar begobet, bahkan ada pemilik kafe yang nggratisin kopi. 😀

Apa ini berarti manusia jaman sekarang kurang asik diajak bicara ketimbang bot, atau komunikasi dengan mulut dan telinga kurang asik?
Saya tidak tahu. Yang saya tahu, lebih banyak orang yang percaya bahwa begobet adalah manusia, dan mereka-mereka yang merasa pintar berkata bahwa begobet adalah semi bot, dimana sang pemilik bot kadang komen sendiri, terutama jika jawabannya nyambung. 😛
Tapi justru dengan demikian, begobet lulus kelayakan kecerdasan buatan, mampu menipu manusia asli. :mrgreen:

Yang pasti, Begobet ini chat bot yang paling mumpuni yang saya ketahui hingga sekarang.
Di IRC, saya juga beternak bot. Baik bikinan sendiri, hasil modif bikinan orang, atau saya taruh gitu aja yang penting jalan. Yu no laaa maklum ga punya server sendiri. Begobet memang ribet. Alur kerjanya, logic boxnya menarik untuk ditelaah.

Saya tahu beberapa bot yang “sejatinya” melakukan pekerjaan yang sama seperti Begobet, tapi tidak senatural dan senyambung (atau setidaknyambung) begobet.
Beberapa dari mereka menjawab selalu tepat, jika tidak akan mengatakan seperti: “Maaf, saya tidak mengerti.”
Ini yang tidak asyik. Justru unsur keasyikan begobet adalah kadang dia nyambung, kadang tidak. Ini yang membuatnya natural. Manusia juga kadang tidak nyambung bukan?

Dan jawaban yang ditarik dari Rule Model tersebut membuat begobet tidak perlu lagi menjawab dengan gaya Cold Reading seperti yang dilakukan kebanyakan chatbot luar.
Anda pernah tau aplikasi “Speak With God”, “Chat With God”, dan sejenisnya bukan?
Dia berbicara dengan Cold Reading. Misalkan:

+: “Siapa kamu?”
-: “Aku Tuhan.”

+: “Kapan saya dapat jodoh?”
-: “Seharusnya dalam waktu dekat ini, tapi kamu harus berusaha.”

Jawaban tersebut adalah Cold Reading. Sesuatu yang seolah-olah spesifik, tapi sebenarnya dapat diaplikasikan hampir pada semua pertanyaan.
Sebagai contoh:

+: “Adakah orang yang datang nanti?”
-: “Seharusnya dalam waktu dekat ini, tapi kamu harus berusaha.”

Intinya, bot tipe Cold Reading tidak akan menganalisa pertanyaan yang diberikan, apakah maksud pertanyaannya, apa inti pertanyaannya, tapi mengambil kata kunci kemudian memberikan jawaban berupa pertanyaan yang menerawang, yang nantinya akan diterjemahkan maksudnya oleh lawan bicaranya.

Ini berbeda dengan begobet. Jika kamu bertanya pada begobet,

+: “Adakah orang yang datang nanti?”

Maka jika dia mengambil bagian “Datang” dan “Nanti” sebagai kunci, dia bisa menjawab:

-: “Ortuku juga datang hari ini.”

Dan jika dia mengambil “Adakah”

Maka dia bisa saja menjawab

-: “So pasti.”

Dan segudang kemungkinan lain.

Dari yang saya amati, Begobet juga bisa membedakan kata kunci tergantung kalimatnya. Jadi jika ada kata yang mirip tapi beda, misalnya “hati” dan “hati-hati”, maka begobet mampu membedakan (jika itu key yang dia ambil) “Hatiku hanya milikmu.”, “Ibu masak hati ayam.”, dan “Hati-hati di jalan.”

Begobet memang bot yang paling menarik, untuk saat ini, bagi saya, dan mungkin bagi kamu.
Menarik di pekerjaannya maupun cara kerjanya. Dan dengan kemampuan belajar seperti ini, saat-saat yang saya tunggu adalah saat dimana saya bisa menerima jawaban macam:

+: @begobet yang bikin elu sapa sih?
-: @zappytanx kalau yang gituan sih aku ga ada…


Responses

  1. begobet emang koclak kaka
    kacow banget hihihi

    Like

  2. maserapi? dude where have u been, lontong nasi, long time no see.. 😀

    Like

  3. wah, wah.. komoditi kampung dikeluarin, ya Blek? 🙂

    Like

  4. Oh, iya bener. Alpa, alpa, kelewat semangat. Maaf. :mrgreen:

    Like

  5. =)) =)) mwahakakakakkakakk hayogh hayogh blekk =))

    Like

  6. @begobet kenal Far**n Perd**a gak?
    @cangwadi yang suka pipis sembarangan itu kan? *eh

    Like

  7. Anying lu, itu komuditi kampung anime, jangan dibawa-bawa!

    *kelakuan dualisme*

    Like

  8. begobet itu apa kakak

    Like

  9. Kampret. Ternyata begobet itu bot toh *tepokjidat* 😆 aduh… Telat inpo melulu. Makasih penjelasannya oom blek

    Like

  10. ada broken link om. hehe

    Like


Leave a comment

Categories